10 April, 2016

Permohonan seorang sahabat Allah


Mazmur 119:176 Aku sesat seperti domba yang hilang, carilah hamba-Mu ini, sebab perintah-perintah-Mu tidak kulupakan.

Di ayat terakhir dari pasal terpanjang di Alkitab ini setelah Daud menuliskan bagaimana bahagianya hidup dalam Firman dan juga komitmennya melakukan Firman atas dasar cintanya pada Tuhan, Daud membuat permohonan di atas. Daud yang walaupun oleh Tuhan disebut sebagai "a man after my own heart" sadar bahwa dia hanya manusia biasa yang bisa saja tersesat dan salah di dalam mengambil keputusan.

Menarik sekali karena umat Tuhan seringkali dianalogikan sebagai domba dan Tuhan sebagai gembala (Mazmur 23, Yohanes 10:1-21, dll). Domba disebut kira-kira 750 kali di Alkitab, dan tak pelak lagi adalah lambang hewan alkitabiah yang paling lazim.

Seringkali kawanan domba ditempatkan bersama-sama. Domba cocok sekali untuk kehidupan mengembara, tetapi SANGAT BERGANTUNG pada gembalanya. Kenapa? Karena domba adalah binatang yang lemah. Sementara binatang lain mempunyai cakar, taring, atau bisa yang dapat melindungi diri atau membunuh lawan, domba tidak mempunyai senjata apapun.

Fungsi gembala adalah memimpin mereka ke padang rumput, menemukan air untuk memuaskan kehausan mereka, dan melindungi mereka dari binatang buas. Seorang gembala yang baik sangat menyayangi domba-dombanya. Ia tidak hanya mengetahui berapa jumlah domba dalam kawanan dombanya, tetapi dapat memanggil domba-domba itu menurut namanya (yang artinya setiap domba adalah special, unique, memiliki kisah yang berbeda-beda). Sebaliknya, domba-domba itu mengenal suara gembala mereka. Yesus memaparkan kepedulian Allah terhadap anak-anak-Nya dengan menyamakan dirinya dengan seorang gembala yang baik (gembala pemilik, bukan gembala upahan) yang bahkan bersedia untuk menyerahkan nyawanya demi domba-dombanya.

Daud dan kita sama seperti domba yang begitu mudah tersesat dan dialihkan oleh semua yang ada di dunia which are: keinginan dagingkeinginan mata, dan keangkuhan hidup (1 Yohanes 2:16). Karena itu seperti Daud, kita perlu memohon kepada Tuhan sang Gembala agar menemukan dan menyelamatkan kita 😇

Menariknya menurut survei, pemangsa tidak pernah menyerang sekawanan domba. Pemangsa hanya menyerang domba yang tersesat dan seorang diri saja. Dalam kawanan, domba menjadi lebih kuat dan sulit dikalahkan. Manusia juga begitu. Apabila berada di perkumpulan orang yang juga percaya Tuhan Yesus, saya yakin kita semua akan lebih kuat dan berani melawan sang pemangsa yang tidak pernah berhenti mencoba menyerang kita.

Tetaplah dalam tuntunan firman Tuhan dan jangan melupakan persekutuan dan ibadah dengan sesama orang percaya Yesus. “Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita., seperti yang dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat. ” (Ibrani 10: 25)

Apapun kondisi hidup kita hari ini apakah sedang dalam keadaan baik ataupun bergumul di dalam proses dan penderitaan, yang kita butuhkan sebenarnya adalah kesadaran bahwa hidup ini hanya dari dan untuk Tuhan, gembala yang akan selalu mengasihi, menuntun dan melindungi kita sang domba. Tak satu pun kuasa jahat bisa merebut kita dari tangan kuat perlindungan Tuhan.
Kita tak pernah bisa hidup tanpa gembala. Selanjutnya kita hanya diminta untuk hidup dalam kesadaran itu 😊

Yohanes 10:29 Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. 💪

Rinardi Adinegara Barlim Ms SharePoint System Developer

God's partner that full of love in his life. Enjoy his life by distributed bless to another people that he meet. Now work as Microsoft SharePoint Developer :)

Tidak ada komentar :

Blog Stat