1 Korintus 9:26 Itu sebabnya saya berlari dengan tujuan yang tertentu.
Seperti dalam pertandingan tinju, saya tidak memukul dengan sembarangan.
27 Saya membiarkan badan saya digembleng dengan keras sampai saya dapat menguasainya. Saya berbuat begitu, sebab saya tidak mau sampai terjadi bahwa setelah saya mengajak orang lain turut dalam perlombaan itu, saya sendiri ditolak. (BIS)
Ada pepatah lama berkata : Jika Anda mengejar 2 ekor kelinci, keduanya akan lari.
Dalam budaya globalisasi sekarang otomatis opsi (pilihan) menjadi tak terbatas dan seringkali kita dalam hidup tidak memfokuskan perhatian sehingga hasilnya tidak efektif. Jika kita ingin mengembangkan bakat kita, kita perlu berfokus :)
Sama seperti analogi Paulus mengenai pelari yang memiliki tujuan, juga petinju yang tidak asal meninju namun memiliki goal apakah akan merobohkan lawan dengan akumulasi cedera atau menang angka :D
Ada sebuah cerita dari John C. Maxwell terkait hal ini :
Ketika saya berusia 20-an, saya melakukan BANYAK hal yang memberikan hasil kecil.
Pada usia 30-an saya melakukannya dengan lebih baik, tetapi tetap saja saya tidak berfokus sebagaimana seharusnya.
Setelah mencapai usia 40-an, saya mulai sangat selektif tentang di mana saya akan menghabiskan waktu dan energi saya.
Dewasa ini saya menyaring HAMPIR semua yang saya lakukan melalui prioritas utama saya : Apakah saya sedang MENAMBAH NILAI bagi orang lain? Bagi saya, semuanya berasal dari situ -- buku Talent is Never Enough
So apa prioritas utamamu? Ayo sama-sama belajar untuk fokus pada bakat alami kita ;)
Konsentrasi merupakan kunci menuju keberhasilan ekonomi. Tidak ada prinsip efektivitas lain yang dewasa ini dilanggar sesering prinsip dasar konsentrasi - Peter Drucker, pakar manajemen
27 Saya membiarkan badan saya digembleng dengan keras sampai saya dapat menguasainya. Saya berbuat begitu, sebab saya tidak mau sampai terjadi bahwa setelah saya mengajak orang lain turut dalam perlombaan itu, saya sendiri ditolak. (BIS)
Ada pepatah lama berkata : Jika Anda mengejar 2 ekor kelinci, keduanya akan lari.
Dalam budaya globalisasi sekarang otomatis opsi (pilihan) menjadi tak terbatas dan seringkali kita dalam hidup tidak memfokuskan perhatian sehingga hasilnya tidak efektif. Jika kita ingin mengembangkan bakat kita, kita perlu berfokus :)
Sama seperti analogi Paulus mengenai pelari yang memiliki tujuan, juga petinju yang tidak asal meninju namun memiliki goal apakah akan merobohkan lawan dengan akumulasi cedera atau menang angka :D
Ada sebuah cerita dari John C. Maxwell terkait hal ini :
Ketika saya berusia 20-an, saya melakukan BANYAK hal yang memberikan hasil kecil.
Pada usia 30-an saya melakukannya dengan lebih baik, tetapi tetap saja saya tidak berfokus sebagaimana seharusnya.
Setelah mencapai usia 40-an, saya mulai sangat selektif tentang di mana saya akan menghabiskan waktu dan energi saya.
Dewasa ini saya menyaring HAMPIR semua yang saya lakukan melalui prioritas utama saya : Apakah saya sedang MENAMBAH NILAI bagi orang lain? Bagi saya, semuanya berasal dari situ -- buku Talent is Never Enough
So apa prioritas utamamu? Ayo sama-sama belajar untuk fokus pada bakat alami kita ;)
Konsentrasi merupakan kunci menuju keberhasilan ekonomi. Tidak ada prinsip efektivitas lain yang dewasa ini dilanggar sesering prinsip dasar konsentrasi - Peter Drucker, pakar manajemen
Tidak ada komentar :
Posting Komentar