16 Maret, 2016

Sabat



Di abad pertama zaman Israel ada 2 kelompok besar yang saling bersaing untuk memegang kendali agama atas seluruh Israel dimana persaingan ini telah membuat mereka terjebak dalam suatu hubungan simbiosis antara kasih dan kebencian satu sama lain.
1. Orang Saduki: para aristokrat (kerajaan), menjadi "orang belian" (kaki tangan) dari bangsa Romawi
2. Orang Farisi: para nasionalis Yahudi yang terang2an menjadi orang Yahudi. Dan mereka menekankan ketaatan mereka pada hukum Taurat Musa, membuat mereka tetap berada pada kesan superioritas dan tetap menjadi raja dan kontrol atas bukit moral.

Keluaran 20:10-11 tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu.
Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.

Sabat berarti mengakhiri. Allah berhenti dan menyatakan bahwa penciptaan-Nya sudah lengkap dan baik, kesempatan untuk merayakan penyediaan dan perlindungan Tuhan.

Namun pada jaman Yesus orang2 Farisi telah mengubah Sabat menjadi sesuatu yang sangat berbeda dari apa yang telah ditetapkan Tuhan supaya mereka tetap memegang kontrol atas agama Yahudi dan para penganutnya. Terhadap perintah istirahat ini orang2 Farisi menambahkan satu daftar panjang larangan-larangan yang spesifik sekali terdiri dari 39 kategori aktivitas yang dilarang:
1. Membawa
2. Membakar
3. Memadamkan
4. Menyelesaikan
5. Menulis
6. Menghapus
7. Memasak
8. Mencuci
9. Menjahit
10. Merobek
11. Mengikat
12. Membuka ikatan
13. Membentuk
14. Membajak
15. Menanam
16. Memanen
17. Menuai
18. Mengirik
19. Menampi
20. Memilih
21. Mengayak
22. Menggiling
23. Mengadoni
24. Menyisir
25. Memintal
26. Mencelup
27. Membuat rantai
28. Membengkokkan
29. Menenun (menganyam)
30. Menguraikan (yang kusut)
31. Membangun
32. Menghancurkan
33. Menjebak (menjerat)
34. Menggunting bulu domba
35. Menyembelih
36. Menguliti
37. Menyamak
38. Meratakan
39. Menandai

πŸ‘†Bacanya aja cape ya apalagi ngelakuinnya 😰

Betapa anehnya karena ISTIRAHAT justru menjadi begitu MEMBEBANI... 😡

Tapi Yesus datang untuk memulihkan hubungan yang rusak, menjadikan primer lagi apa yang memang primer. Aktivitas sekunder dari ketaatan kepada hukum Allah selalu dimaksudkan untuk melayani aktivitas primer yaitu menikmati kasih Allah dan mengasihi Allah. Dan dengarlah undangan-Nya

Matius 11:28-30 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."

Dan beberapa puluh tahun setelah wafat-Nya seorang rasul-Nya menulis hal senada πŸ”½πŸ”½πŸ”½
Kolose 2:20-23 Apabila kamu telah mati bersama-sama dengan Kristus dan bebas dari roh-roh dunia, mengapakah kamu menaklukkan dirimu pada rupa-rupa PERATURAN, seolah-olah kamu masih hidup di dunia:
jangan jamah ini, jangan kecap itu, jangan sentuh ini;
semuanya itu hanya mengenai barang yang binasa oleh pemakaian dan hanya menurut perintah-perintah dan ajaran-ajaran manusia.
Peraturan-peraturan ini, walaupun nampaknya PENUH HIKMAT dengan ibadah buatan sendiri, seperti merendahkan diri, menyiksa diri, tidak ada gunanya selain untuk MEMUASKAN hidup duniawi.

Marilah kepada... Apa? Gereja? Bait Allah? Ritual? Korban persembahan? Kemiskinan, sakramen, atau ziarah? Perbuatan baik? Pencerahan spiritual? Agama? Bukan lho ternyata. Tapi ini πŸ”½
Yesus memanggil: "Marilah kepada-Ku". Yesus tidak mengatakan bahwa Sabat itu buruk, Ia pun tidak mematahkan semangat siapa pun untuk menghormati hari Sabat.

Tak ada yang salah dengan gereja, atau kegiatan gereja, atau perbuatan baik, atau kematangan rohani - asalkan semua itu bersifat sekunder terhadap undangan dari Tuhan: " Marilah kepada-Ku"

Dengarkanlah suara undangan-Nya yang lembut yang masih berbisik sampai hari ini πŸ˜‰

Sumber buku: tokoh terbesar: Yesus ~ Charles R. Swindoll, dengan penambahan dan penekanan sedikit
Rinardi Adinegara Barlim Ms SharePoint System Developer

God's partner that full of love in his life. Enjoy his life by distributed bless to another people that he meet. Now work as Microsoft SharePoint Developer :)

Tidak ada komentar :

Blog Stat