22 Mei, 2016

Emotion & Financial Freedom


What do you think about financial freedom is?

Banyak orang bilang kalau bebas finansial berarti adalah memiliki sejumlah income dengan nominal tertentu dan kita bisa membeli berbagai kebutuhan, kesenangan hidup dan keamanan hidup dari uang itu tanpa perlu pusing lagi karena semua hal sudah bisa terbeli.

Memang betul kalau uang & kepemilikan sangat penting di mata Tuhan dan memegang peranan penting di dalam kehidupan manusia di bumi. Maka dari itu di seluruh isi Alkitab Allah berbicara 500 ayat mengenai doa, 500 ayat berbicara mengenai iman, namun yang menarik Tuhan seolah sangat bawel sampai ada 2350 ayat berbicara mengenai keuangan dan kepemilikan. Dari 38 perumpamaan Yesus ada 16 perumpamaan berbicara mengenai keuangan.
Ternyata iman kita akan terlihat dari bagaimana cara kita menggunakan dan mengelola uang kita.

Lukas 16:11  Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya?

Jadi, kalau mengenai kekayaan dunia ini kalian sudah tidak dapat dipercayai, siapa mau mempercayakan kepadamu kekayaan rohani? (BIS)

Matius 6:24 Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain,...

That's why karena seolah uang begitu terlihat berkuasa dan bisa menggantikan peran Tuhan di dalam hidup manusia sehingga Tuhan cuma bandingin yang selevel sama Dia itu Mamon.

Namun uang itu seperti koin yang memiliki 2 sisi. Uang bisa jadi hamba yang baik tapi juga bisa menjadi tuan yang jahat.

Ketika kita menjadi hamba artinya kita diperbudak dan diperbudak berarti tidak merdeka. Padahal Tuhan mau kita menjadi manusia yang merdeka di seluruh aspek hidup kita, termasuk urusan duit.

Yohanes 8:32  dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.

Trus apa hubungannya yah antara emotion & how we spend our money?
Keputusan² dan tindakan² kita dikendalikan 2 aktor utama di dalam diri kita yaitu:  PIKIRAN & PERASAAN.

Kita analogikan pikiran adalah tulisan² yang kita ketikkan di "body mail", namun perasaan adalah tombol "send"nya. Emosi inilah yang seringkali melakukan rasionalisasi pembenaran² (pembenaran adalah sesuatu hal yang belum tentu benar sih, tapi kita anggap benar untuk memenuhi kondisi tertentu) yang terlihat logis. Inilah sebab somehow kita udah budgeting dengan teliti keuangan kita tapi seringkali "jebol" juga bahkan sampe ngutang sana sini (sama bank atau temen atau keluarga) dan di saat itu kita bingung dan merasa bahwa income yang lebih besar adalah solusi utamanya.

Padahal ternyata 80% aksi tindakan manusia di-drive oleh alam bawah sadarnya (subconscious mind) which is emosi (energy in motion).

Dan emosi kita hari ini itu ternyata menentukan sekali masa depan seperti apa yang akan kita alami karena:
EMOTION > action > performance > result > FUTURE

So apa sih yang menjadi akar masalah "jebol"nya budgeting kita? Ada 2 emosi yang memiskinkan kita dan seringkali menjadi penyebab keuangan "jebol":
1. MINDER
Kepercayaan diri itu seringkali MAHAL harganya. Contoh 🔽🔽🔽
- minder karena ga bisa beli makanan atau minuman di kafe karena lingkungan pergaulan pada demen hangout di cafe. Akhirnya beli deh demi nutupin rasa minder walau mesti nabungnya berkurang di bulan itu 😣
- maksain diri beli barang² branded supaya merasa bisa diterima atau dianggap mampu secara keuangan di lingkungan pergaulan. Akhirnya tergoda gesek CC cicilan 0% dan merasa bodoh banget beli tuh barang keesokan harinya pas tagihan dateng 😫
- merasa nelangsa ga berharga karena ga bisa nonton film terbaru karena ga punya duit, padahal Path (atau socmed lainnya) penuh dengan status temen² yang udah nonton film² baru. Akhirnya demi supaya merasa ga minder lagi jadinya nonton padahal harusnya uangnya sudah dibudget untuk ditabung 😶
- sesudah musim liburan melihat isi Path (atau socmed yang lain) penuh dengan foto² orang liburan dan merasa minder karena belom bisa ikutin gaya liburan ke tempat² keren itu. Akhirnya next liburan "pecahin" tabungan demi bisa ikut liburan dan menutupi keminderan, padahal mungkin memang belum waktunya  dia bisa liburan kesana dengan income yang sekarang.

Too many people spend money they haven't earned, to buy things they don't want, to impress people they don't like - Will Smith, actor

2. GENGSI
Gengsi adalah perwujudan dari minder yang biasanya bersifat lebih agresif. Contoh 🔽🔽🔽
- beli hp untuk naekin nilai diri, beli berdasarkan merk bukan fungsi 😐
- pake fashion branded termahal supaya merasa diri jadi naik kelas sosial 😎
- pas ultah traktir temen2 di resto mahal padahal lagi bokek. Sampe akhirnya gesek CC supaya dianggap orang kaya 😑
- selalu berusaha foto makanan mahal + check in di Path (atau social media yang lain) supaya dianggap orang kaya sama temen² lain 😏

Lebih baik menjadi kaya karena dianggap "lebih miskin" daripada menjadi miskin sambil tetap dianggap "lebih kaya"

Contoh² di atas tidak mempermasalahkan tindakannya, tetapi motivasi di balik tindakannya 😊

So apa solusinya sih supaya bisa ga diperbudak sama uang tetapi mengalami finansial yang merdeka?
Ibrani 13:5  Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."

Solusi #1: Rasa aman sejati
Menaruh rasa aman pada pemeliharaan Bapa yang sempurna, tenggelam dalam kasih karunia

Membangun lebih dari sekadar "self confidence", yaitu "self worth".

Apa sih bedanya?
#self confidence / percaya diri: sesuatu yang lahir sebagai akibat daripada ketika kita melakukan sesuatu. Fokus ke perbuatan lahiriah. From outside to inside

#self worth / rasa berharga: sesuatu yang lahir dari dalam diri dan bersifat internal. Fokus kepada apa yang Tuhan Yesus Kristus sudah selesaikan di atas kayu salib. Fresh inside healthy outside

Contoh: orang yang merasa dirinya tidak berharga bisa saja merasa percaya diri kalau ia memegang uang banyak, tetapi orang yang merasa dirinya berharga tetap bisa percaya diri meski tidak memegang uang sepeserpun.

Solusi #2: Berbuah hasil dari kasih karunia. Mulai fokus mengasihi sesama

Lukas 19:8  Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat."

2 Korintus 9:6, 10  Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga.
Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu;

Kejadian 47:19 Mengapa kami harus mati di depan matamu, baik kami maupun tanah kami? Belilah kami dan tanah kami sebagai ganti makanan, maka kami dengan tanah kami akan menjadi hamba kepada Firaun. Berikanlah BENIH, supaya kami hidup dan jangan mati, dan supaya tanah itu jangan menjadi tandus."

Belajar minta benih untuk ditabur dan taburlah benih jika harus ditabur, jangan benih dimakan nanti keselek / tersedak. Bedakan benih dengan roti. Tidak lagi fokus kepada kekurangan diri tapi pada apa yang menjadi kelebihan diri yang bisa membantu hidup orang lain menjadi lebih baik.

Uang bersifat netral, bisa menjadi tuan yang jahat atau hamba yang baik. Semua tergantung dari bagaimana kita mengelolanya aja. Atur uangmu sebelum uang yang mengatur hidupmu.

Ada rumus perbudakan:
Takut > kuatir > diperbudak

Semua berawal dari rasa takut. So kalau kalau ga mau diperbudak ya jangan takut karena ada kasih karunia Tuhan beserta kita 😇

Yuk kita sama² belajar membenahi sebab akar masalah keuangan kita, tidak melulu fokus ke daun, dahan maupun buah akibat nya saja 😉

Rinardi Adinegara Barlim Ms SharePoint System Developer

God's partner that full of love in his life. Enjoy his life by distributed bless to another people that he meet. Now work as Microsoft SharePoint Developer :)

Tidak ada komentar :

Blog Stat