Apakah kita
sering merasa keuangan selalu defisit, selalu merasa kurang dengan pendapatan
yang didapat setiap bulannya, tidak bisa menabung untuk hari depan, bahkan
sampai berhutang kepada bank maupun orang lain untuk memenuhi gaya hidup kita
dan akhirnya kitapun merasa kurang berbahagia di dalam hidup?
Seringkali untuk mengatasi hal ini kita berpikir bahwa mendapatkan penghasilan
yang lebih besar adalah solusi yang tepat. Kitapun bekerja lebih keras lagi untuk
mengisi pundi finansial kita dengan lebih banyak uang, namun akhirnya selalu didapati keuangan kita tetap saja
berkekurangan walaupun pendapatan yang didapat lebih banyak daripada sebelumnya.
Jika ini yang terjadi setiap bulannya, mungkin saja ada lubang di dalam pundi
finansial kita.
Masalah
finansial sebenarnya terletak bukan dari kecilnya pendapatan, tapi terletak di
pengelolaan finansial yang buruk. Hari-hari ini kita digerakkan untuk
berbelanja dengan promo-promo, dibuat merasa berbahagia ketika berbelanja. Ya
memang kita merasa senang ketika belanja tapi kita pun akan berbahagia ketika
menabung & berinvestasi.
Berikut
adalah 5 tips yang bagaimana cara mengelola keuangan kita agar pundi finansial
kita tidak lagi berlubang. Check it out :
1. Hitung dahulu
uang yang terkumpul
Jangan dulu membelanjakan uang yang belum dihitung.
Dengan mengetahui jumlah pasti uang yang kita dapatkan dari gaji bulanan
(sebagai karyawan) atau pendapatan bersih (sebagai pengusaha), kita pun akan
mudah dan leluasa mengatur penggunaan uang kita setiap bulannya.
2. Buat perencaanaan
keuangan (cash flow)
Setelah menghitung pemasukan uang yang didapat dari gaji
ataupun bisnis kita, kita akan bisa mulai membuat catatan mengenai uang yang
digunakan dan untuk apa saja sesuai dengan pos-pos keuangan kita. Mungkin kita
bisa mengelola uang kita seperti contoh berikut :
a) Sejumlah persen pendapatan untuk ditabung, mungkin sekitar 10 % - 20 %
sesuai kemampuan finansial kita.
b) Utamakan untuk segera membayar hutang, cicilan rumah, tagihan air maupun
listrik, cicilan kendaraan, dan tagihan kartu kredit (jika ada). Segera lunasi
agar bunga hutang tidak semakin membebani ke depannya jika tidak segera dilunasi.
c) Investasi untuk pengembangan diri. Mungkin dengan membeli buku-buku atau mengikuti
seminar yang mendukung mencapai impian kita di masa depan.
d) Setelah itu baru sisanya untuk kebutuhan hidup seperti makan, minum,
rekreasi, sedekah dan lain-lain
Cara ini akan membuat kita lebih sadar seberapa
besar pengeluaran kita sekaligus secara tidak langsung menyadarkan kita untuk
lebih berhemat.
3. Investasi
Jika memang tidak ada kebutuhan yang spesifik dan
mendesak, kita bisa belajar untuk menginvestasikan sebagian tabungan kita, dari
bonus ataupun gaji ke-13 (THR) (jika sebagai karyawan). Mungkin kita bisa
membeli barang yang memiliki investasi dengan resiko rendah seperti emas,
asuransi, reksadana, dll
4. Bedakan kebutuhan
dengan keinginan (prioritas)
Sebaik apapun kita merencanakan keuangan kita pada
point ke-2 akan menjadi sia-sia jika kita tidak mampu untuk membedakan
kebutuhan dan keinginan. Tidak jarang, kita membeli suatu barang, padahal,
barang tersebut tidak penting kita miliki.
Sebaiknya kebiasaan ini segera dijauhi untuk
mencegah penimbunan barang yang tidak berguna bagi kita. Sebelum membeli
sesuatu, pikirkan baik-baik apakah barang tersebut termasuk dalam prioritas yang
harus dibeli (memang kebutuhan) atau bukan (hanya sekedar keinginan).
Tidak semua barang yang ada harus kita beli jikakita
tidak membutuhkannya, tidak semua barang yang didiskon harus dibeli kalau
memang kita tidak membutuhkannya.
5. Kontrol diri
Yang paling mengetahui kondisi finansial kita adalah
diri kita sendiri. Jangan sampai kita memakai uang kita untuk suatu hal yang
belum saatnya kita miliki atau bahkan memaksakan diri untuk berhutang hanya
untuk membeli barang itu. Jangan terpengaruh oleh gaya hidup konsumtif orang
lain, contohnya :
- Orang lain membeli
gadget baru (mungkin hand phone, notebook, tablet, dll) dan kita terpancing
untuk ikut membeli hanya karena gengsi, bukan berdasarkan kebutuhan.
- Orang lain membeli
mobil baru kitapun memaksa diri untuk ikut membeli hanya karena gengsi, bukan
berdasarkan kebutuhan.
- Terpancing untuk
menggunakan kartu kredit di dalam membeli barang sehingga secara tak sadar
akhirnya tagihan setiap bulannya semakin membengkak.
Memang tidak
mudah untuk kita bisa menerapkan 5 tips di atas, namun hidup kita akan menjadi
lebih mudah di masa yang akan datang jika kita berhasil mendisiplin diri kita
untuk belajar mengelola keuangan kita. Selamat mengelola keuangan Anda J
Jika kita
lunak pada diri sendiri, maka dunia akan keras kepada kita. Sebaliknya, jika
kita keras pada diri sendiri, maka dunia akan lunak kepada kita – Andrie Wongso