Efesus 4:31 Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan
fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala
kejahatan.
32 Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan SALING mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.
Banyak orang tidak bisa meninggalkan area kegagalannya ketika dia jatuh karena tidak mau mengucapkan 2 kata tersulit ketika gagal :"Saya salah". Tidak mau mengakui kesalahan dan bertanggung jawab atas kesalahannya. Ataupun kalau mungkin mau mengucapkan 2 kata itu namun ada kata ketiga yaitu "tapi" > "Saya salah, tapi...."
Bukan masalah gagalnya, tapi tindakan setelahnya. Mungkin karena adanya aura penghakiman dari dirinya sendiri ataupun lingkungan yang membuat seseorang akhirnya tetap tidak mengakui kesalahan dan akhirnya tidak mencapai potensi maksimal karena tidak mau meninggalkan area kegagalannya dan mencoba bangkit kembali. Di dalam Tuhan tidak ada penghakiman lagi lho :)
Kita semua adalah manusia biasa yang mungkin ga luput dari kesalahan, so mari sama-sama terus belajar praktekin apa kata firman Tuhan yaitu saling meminta maaf, mengampuni dan membuang setiap kepahitan, kemarahan, dll ketika ada kesalahan terjadi. Adakah kita mau belajar memuji kesalahan yang orang perbuat dan membantunya belajar dari kesalahannya ˆ⌣ˆ?
Kian baik seseorang, kian banyak kesalahannya, sebab kian banyak hal baru yang ingin ia coba - Peter Drucker
Saya tidak pernah mempromosikan seseorang untuk jabatan puncak jika ia TIDAK PERNAH BERBUAT SALAH - John C. Maxwell
32 Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan SALING mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.
Banyak orang tidak bisa meninggalkan area kegagalannya ketika dia jatuh karena tidak mau mengucapkan 2 kata tersulit ketika gagal :"Saya salah". Tidak mau mengakui kesalahan dan bertanggung jawab atas kesalahannya. Ataupun kalau mungkin mau mengucapkan 2 kata itu namun ada kata ketiga yaitu "tapi" > "Saya salah, tapi...."
Bukan masalah gagalnya, tapi tindakan setelahnya. Mungkin karena adanya aura penghakiman dari dirinya sendiri ataupun lingkungan yang membuat seseorang akhirnya tetap tidak mengakui kesalahan dan akhirnya tidak mencapai potensi maksimal karena tidak mau meninggalkan area kegagalannya dan mencoba bangkit kembali. Di dalam Tuhan tidak ada penghakiman lagi lho :)
Kita semua adalah manusia biasa yang mungkin ga luput dari kesalahan, so mari sama-sama terus belajar praktekin apa kata firman Tuhan yaitu saling meminta maaf, mengampuni dan membuang setiap kepahitan, kemarahan, dll ketika ada kesalahan terjadi. Adakah kita mau belajar memuji kesalahan yang orang perbuat dan membantunya belajar dari kesalahannya ˆ⌣ˆ?
Kian baik seseorang, kian banyak kesalahannya, sebab kian banyak hal baru yang ingin ia coba - Peter Drucker
Saya tidak pernah mempromosikan seseorang untuk jabatan puncak jika ia TIDAK PERNAH BERBUAT SALAH - John C. Maxwell
Tidak ada komentar :
Posting Komentar